Home » » Data Kementerian PU : Perusahaan Jasa Konstruksi Asing di Indonesia Meningkat 22%

Data Kementerian PU : Perusahaan Jasa Konstruksi Asing di Indonesia Meningkat 22%

JAKARTA-Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto menegaskan kontraktor Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Untuk itu beliau menegaskan para kontraktor harus meningkatkan profesionalistas dan berbagai kemampuan lainnya.

"Tidak boleh terjadi pekerjaan konstruksi dalam negeri dikuasai asing. Kontaktor Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan bila perlu dapat bersaing menggarap proyek luar negeri"ujar Djoko Kirmanto dalam peringatan Hari Kontruksi Indonesia (25/11).

Djoko menjelaskan peringatan Hari Kontruksi Indonesia bermula dari perjuangan karyawan PU mempertahankan gedung sate 3 desember 1945. Semangat mempertahankan kemerdekaan itu kini diaplikasikan dalam semangat mengisi kemerdekaan dengan cara mengembangkan konstruksi yang berwawasan lingkungan.

"Dulu karyawan PU mempertahankan kemerdekaan, sekarang mengisi dengan cara yang sesuai zaman, antara lain dengan penghijauan, dan mengembangkan konstruksi berwawaskan lingkungan" jelasnya.

Djoko mengugkapkan pekerjaan konstruksi sangat terkait dengan pekerjaan PU yang bertugas menyiapkan infrastruktur fisik. Para pekerja konstruksi, menurut Djoko harus meningkatkan kemampuan dan profesionalitas sehingga dapat bersaing menghadapi era globalisasi. "Dalam pasar global asing boleh masuk ke Indonesia, kita juga boleh keluar. Namun pasar dalam negeri harus kita kuasai, tidak boleh terjadi pekerjaan dalam negeri dikuasai asing" tegasnya.

Penegasan Menteri Pekerjaan supaya pelaku konstruksi Indonesia menguasai pasar konstruksi dalam negeri beralasang mengingat sejak  Masterplan Percepatan dan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diluncurkan medio 2011 terjadi peningkatan signifikan kehadiran perusahan konstruksi asing di Indonesia.

Data Kementerian Pekerjaan Umum mencatat tahun 2010 perusahaan jasa konstruksi asing di Indonesia hanya 207 dan meningkat 22% menjadi 253 di tahun 2011 pasca MP3EI diluncurkan. Sementara itu hingga kini tercatat ada 255 perusahaan jasa konstruksi asing yang meramaikan pasar konstruksi Indonesia. Dari jumlah 255 perusahan konstruksi asing itu tiga besar diisi oleh perusahaan jasa konstruksi Jepang 80, Korea 60 dan China 39.

Sementara untuk tenaga kerja konstruksi Indonesia data BP Konstruksi menyebutkan jumlah tenaga kerja konstruksi di Indonesia mencapai 6, 3 juta orang. Dari jumlah itu hanya 10% tenaga ahli, 30% tenaga terampil dan 60% tenaga kerja non-terampil. Dari jumlah itu hanya sekitar 125.000  tenaga ahli yang memiliki sertifikat dan 380.000 orang tenaga kerja terampil yang bersertifikat. Sementara yang lainnya tidak memiliki sertifikat. Sehingga peningkatan profesionalitas menjadi hal yang urgen.

Lebih lanjut Djoko Kirmanto menegaskan dalam semangat hari konstruksi Indonesia, ke depan konstruksi Indonesia harus menjadi semakin baik dengan meningkatkan kemampuan dan profesionalitas. "Ke depan harus semakin baik, kokoh dan tangguh sehingga dapat bersaing" tegasnya.(msb)

sumber : bisnis.com
Share this article :
 
© 2012. BPP AKBARINDO JAWA BARAT - All Rights Reserved
Proudly powered by Sany Corporation