Home » » Era Persaingan, Kontraktor Harus Spesialisasi

Era Persaingan, Kontraktor Harus Spesialisasi

BANDUNG-Sebanyak 180.000 perusahaan jasa konstruksi di Tanah Air saat ini mayoritas masih berskala kecil, tidak memiliki spesialisasi serta berkemampuan rendah sebagai general contractor.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan jumlah perusahaan jasa kontruksi di RI terlalu banyak dibanding negara lain dan semuanya mengaku mampu membuka usaha jasa kontruksi apapun.

“China saja yang proyek infrastukturnya besar, cuma 60.000 perusahaan. Di sini ada 180.000 unit, semuanya kontraktor kecil tetapi mengaku sebagai general contractor,” katanya usai Mukernas Gabungan Pengusaha Konstruksi Seluruh Indonesia (Gapeksindo) di Bandung, hari ini (23/11).

Djoko berharap jumlah itu berkurang di mana kontraktor umum beralih pada spesialisasi konstruksi tertentu. “Jika PU membangun gedung misalnya, itu butuh spesialisasi besi, cat, pipa air,” ujarnya.
Menurutnya, spesialisasi usaha konstruksi ke depan sangat dibutuhkan dalam setiap proyek infrastruktur. Spesialisasi memungkinkan rantai pasok konstruksi nasional, yang belum terintegrasi menjadi efektif.

Dia menilai para kontraktor tidak mau menjadi perusahaan spesialis karena beranggapan akan mempersempit peluang dan pasar. “Pemerintah akan mendorong mereka untuk memberi gambaran rantai pasok konstruksi yang membutuhkan spesialisasi untuk mengubah pola pikir kontraktor umum yang masih kuat,” ujarnya.

Disaring dari : Bisnis.com
Share this article :
 
© 2012. BPP AKBARINDO JAWA BARAT - All Rights Reserved
Proudly powered by Sany Corporation