Home » » 2 Kali Salah Tata Bahasa, Menteri PU ditegur SBY

2 Kali Salah Tata Bahasa, Menteri PU ditegur SBY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dua kali mengoreksi kalimat yang disebutkan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto. Pemandangan itu terjadi ketika Djoko memberikan penjelasan mengenai rencana pemerintah untuk mengatasi persoalan banjir di Jakarta.

Peristiwa bermula ketika Djoko tengah memberikan panjang lebar mengenai program kerja pemerintah untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di Jakarta. Salah satunya membahas usulan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membuat sodetan di Sungai Ciliwung yang terhubung langsung dengan Kanal Banjir Timur (KBT).

Menurut Djoko, Indonesia mendapatkan pinjaman sebesar Rp 1,4 triliun dari Bank Dunia. Dana tersebut dibagi menjadi dua, yakni Rp 600 miliar digunakan untuk Kementerian PU dan Rp 800 miliar diserahkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Di tengah penjelasannya, Djoko menyebut kata Banjir Kanal Timur (BKT). Karena tidak sesuai dengan tata bahasa, SBY langsung mengoreksi perkataan Djoko.

"Saya berterimakasih pak untuk Pesanggrahan dan Kali Angke. Pekerjaan terhambat karena pembebasan tanah, tapi sekarang pak gubernur sudah siapkan Rp 400 miliar untuk pembebasan tanah, tapi prosesnya saya kira juga harus dibantu oleh bapak gubernur. Nah kemudian, yang terakhir yang kira-kira memberikan solusi lebih cepat itu men-divert atau memindahkan dari Kali Ciliwung ke BKT," papar Djoko di GOR Otista, Jakarta Timur Minggu (20/1).

"Saya koreksi ya, itu bukan Banjir Kanal, itu bahasa Belanda. Kita orang Indonesia, gunakan tata bahasa Indonesia yang benar. Kanal Banjir Barat, Kanal Banjir Timur," sanggah SBY.

Mendapat teguran, sembari mengucapkan terima kasih, Djoko berkilah kata-katanya itu terucap karena masih ada sejumlah orang yang menuliskan BKT. "Ya Pak, terimakasih Pak. Jadi ini sungai Ciliwung menuju ke Kanal Banjir Timur. Tapi ini masih ada menulis BKT," kilahnya.

Usai teguran pertama, Djoko kembali memberikan penjelasan sesuai ide yang diungkapkan Jokowi kepada SBY. Namun, untuk kedua kalinya, lidah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini kembali mengucapkan singkatan BKT.

"Ya pak, kemarin bersama Pak Jokowi saat banjir itu mengambil air di Ciliwung saat banjir besar, dan sebagian dari banjir itu kita lewatkan terowongan masuk dan Kanal Banjir Timur. Seperti saya perlu informasikan, pada banjir sekarang ini banjirnya luar biasa, BKT ini kosong," katanya memberikan penjelasan.

"Nah lupa," sindir SBY.

Mendengar itu, Djoko cepat-cepat memperbaiki kalimatnya.

"Eh, Kanal Banjir Timur, kosong. Sehingga kami berkeyakinan kalau ini bisa kita bangun, mengoptimalkan Kanal Banjir Timur ini, maka akan terjadi pengurangan banjir yang signifikan di wilayah Ciliwung. Saya kira itu," tandasnya.

Sebelumnya, SBY kembali blusukan ke posko pengungsi korban banjir di Gelanggang Olahraga Remaja, Jl Otto Iskandar Dinata, Bidara Cina, Jakarta Timur. Kepala negara sempat menemui sejumlah pengungsi dan meninjau langsung bantuan dari pemerintah kepada warga.

Sumber : atakijabar.blogspot.com
Share this article :
 
© 2012. BPP AKBARINDO JAWA BARAT - All Rights Reserved
Proudly powered by Sany Corporation